Sunday, January 17, 2021

Happy Sunday ☺️

I will never know how my life will be,

but I know I'm safe in His Hands 





"Terimakasih, Yesus.

Engkau sangat baik, teramat baik bagiku." πŸ™πŸΌ✨

Sunday, January 10, 2021

struggles

baru 10 hari 2021....
rasanya aku udah 'not looking forward' to the rest of the year.

bukan karna aku positif covid dan aku ga terima keadaanku.

it's just, after more than a week of being isolated, routines got more and more plain, life feels like another day spent exactly the same.

now, the hard part is hubungan pribadi aku sama Bapa.
this one is realy hard karna aku sampai di titik ngerasa ga tau apa yang mau aku harapkan.
Like...losing hope is one thing...not hoping is another thing.

I am not hoping for anything.
Like anything.


And it's scary and wrong since hope should be one of the core pillars, other than faith and love.


cuman...aku kayak mau bilang...

"God this hoping thing is really hard at the moment. 
It is.
It's hard to keep hope when I already feel so stagnant with my life.
It's hard to keep hope when I don't feel like talking to anyone about this, my struggles.
It's hard to keep hope after all that life had brought me.

It's easier to just, you know, numb it all.
Ga berharap."




Sunday, January 3, 2021

c o n s e q u e n c e s πŸ”

hello everyone.

since I'm on isolation, I have more time to write and luckily in my isolation hospital, the reception is way better. πŸ™πŸΌ☺️


kepikiran deh tentang kasus video 9/19 detik artis. (tergantung dapat yang durasi berapa kalau kata temen aku) πŸ™ƒ

sejujurnya, aku pribadi ga pernah lihat videonya, karna aku tau yang begitu malah bakal mancing keingintahuan, and I know myself well untuk ngerti aku ga perlu 'mencobai' diriku sendiri. πŸ™ƒ✌🏼


Yang bikin aku kepikiran bukan videonya, tapi kata-kata temen aku.

Maria : "Lihat lah Bor story si *, ayat-ayat gitu diuploadnya. Kayaknya dia lagi sedih kali."

Me : "Iyalah, Bor. Kalau sampai kayak gitu."

Maria : "Tapi mau gimana, udah konsekuensinya."


This struck me, karna aku keinget kata-kata Mama Laura dulu selalu bilang ke aku :

"Apa pun yang kau lakukan, itu pasti ada konsekuensinya, Nang.

Mau itu yang baik. Atau itu yang buruk.

Tapi kau harus siap menghadapinya.

Itu namanya bertanggung jawab."


Karna dulu aku hidupnya serampangan sama pilihan-pilihanku dan aku ga bener dalam mempertimbangan konsekuensi dan ga berpikir tentang mempertanggung jawabkannya, so when 'the universe' puts me in the exam, it was a real one dan bener-bener bikin sadar.


Yang aku pelajari adalah, segala hal yang kita buat punya konsekuensi.

Ngomong ini gampang dan gampang banget nganggap remehnya. 

Karna aku dulu yang kayak gitu. 

Cuman maksud konsekuensi ini bukan cuman yang aku lakukan hari ini, yang besoknya banget aku dapat 'akibatnya'.

Karna kayaknya dulu aku cuman berpikir tentang efek jangka pendek.

But in real life, and most of the time, consequences datangnya belakangan, sama kayak penyesalan.


Konsekuensi makanan dan gaya hidup yang aku pilih di usia 20-30an bakal nentuin kesehatan aku di usia 50an.

Konsekuensi gaya hidup, pengelolaan uang, pengaturan prioritas aku selama masih single, bakal mempengaruhi banget nasib keluarga dan anak-anak aku nantinya.

Konsekuensi omongan yang aku izinin masuk ke pikiran dan hati aku, bakal mempengaruhi life-defining choices yang akan aku buat.



What I'm trying to say is to really live in the moment is a good thing.

But living in the moment and not considering how this will affect your future is an act of foolishness.

Lebih dari itu, yang hebat bukan yang berani melakukan sesuatu.

Tapi yang berani mempertanggung jawabkannya. ✨πŸ™πŸΌ



Kalau kata Mama Laura :

"(Perempuan hebat itu yang) tetap berdiri tegak dengan wajah menghadap ke depan menjalani hidupnya."



Hoping for the best untuk semua yang terlibat, terutama wanita yang menghadapinya. ✨πŸ™πŸΌ














Saturday, January 2, 2021

n a n g i s 😭

 ini suatu kegoblokan sih....

tapi aku nangis waktu sadar banyak yang sayang sama aku.

temen-temen yang kasih semangat.

bahkan Om Ojek andalan juga peduli banget sama aku.


Aku mo nangis....

Well salah, aku nangis....

Tuhan kasih Edys banyak orang yang sayang dan peduli sama Edys.

Saat Edys kira Edys bukan siapa2 di hidup orang-orang.


😭😭😭😭😭😭