Najas : "Sebenernya bukan lu jadi orang lain waktu lu PMS (Pre Menstrual Syndrome), cuman emang ambang toleransi lu ga setinggi biasanya."
Me : " Maksudnya?"
Najas : " Iya, sebenernya kejadian itu emang shitty, cuman karna hormon lu lagi seimbang, lu bisa toleransi itu dengan baik dan kayak 'Akh, udah deh...biarin aja.'
Nah pas lu lagi PMS, lu ga mampu memberi toleransi yang sama ke shitty stuff, karna si hormonal imbalance itu."
I mean kayaknya kita banyak banget 'ngambing' hitamin PMS, but if only we know better about it, and how it effects our body, our emotions, and our reactions, we wouldn't have to be the 'victims' so much, and learn how to 'prepare' and cruise along it, moreover it comes monthly,
so better make good friends with it.
I've seen that PMS is such a vast and personal experience for every woman.
For some women, it may mean appetite changes, or sleeping distrubances,
or even it may not be much of a difference to her 'normal' days.
Ada banyak banget variasinya.
Di aku, my PMS consist of one week of being 'more sensitive' than my normal days,
a MONSTER appetite on the day before the cycle start, and that cramps on the first day,
like literally in the day light and not-really-into food due to the pain.
In physical changes, there are 'PMS break-out', or if I'm just 'lucky' enough,
ga sampek jadi 'break-out' cuman kulit kusam, ga secerah biasanya, bloated, 'pseudo-pregnant' apperance belly, and it can be either constipation or diarrhea,
I mean, a change in my normal bowel movement.
But, more than that yang aku rasa lebih 'excrutiating' adalah perubahan hormon yang nyebapin your emotional changes.
I mean, kadang kalau lagi diajak ngomong sesuatu sama temen cewek and it is the kind of feeling yang bikin mereka merasa sendirian, bersalah, atau merasa 'ga cukup/kurang' aja in general,
aku biasanya nanya, 'Itu lu lagi masa PMS ga?' atau 'Lu udah mens belum bulan ini?'
Ini bisa banget berwujud kayak ngerasa ga ada yang peduli sama kita, atau teringat tentang kejadian yang membuat kita 'terluka' dan kecewa, atau mempertanyakan hidup kayak
'kenapa ya gua belum kek gini atau belum kayak gitu'.
I don't say those feelings are not good, but if we let them influence and control us so much that we start questioning ourselves, itu yang ga baik.
Kalau digunakan untuk self-reflection in our 'normal' days sih baik banget, buat lihat bagian mana yang harus diperbaiki dalam hidup, nentuin langkah selanjutnya, dll.
So, karna aku memang cuman bakal nyaranin/ ceritain hal yang aku udah lakuin, some things yang menurut aku will help us, girls, a lot untuk ga terlalu kebawa suasana/ dalam hal ini kebawa sama perubahan hormon adalah :
1. Track down your cycle
Emang penting banget untuk tahu normalnya siklus kita itu berapa lama dan kita lagi dalam masa apa sekarang.
Tracking down your cycle ga cuman penting waktu kamu mau nikah, untuk tahu masa subur kamu, waktu 'bereproduksi' paling baik. ✌ππ
Lebih dari itu, tracking down your cycle bikin kamu tahu if this time of the month is the best time for me to start new project, tahu kapan energi kamu secara keseluruhan paling baik (physically, emotionally, even intelligently). ππͺ
So yeah, track down your cycle, ketahui normalnya siklus kamu tu berapa hari, lama mens kamu berapa lama.
One tip is to use an App, dan aku bisa nyaranin make Flo App.
Jadi ga perlu coret-coret kalender meja belajar/ dinding atau ngitung-ngitung sendiri pake Calender di hp. π❤✌
2. Know your symptoms
Ini yang aku secara pribadi ngerasain manfaatnya banget.
Karna when PMS hits, banyak banget perasaan yang bercampur aduk, sampek bisa crying spells, kayak nangis aja tanpa alasan yang jelas.
Film ga sedih-sedih banget, nangis. Makanan enak, nangis. Atau keinget orang/kejadian yang lalu, nangis.
Banyak banget macamnya.
Karna aku ga mau ngebiarin my emotions control so much of my reactions, jadi aku mulai ngelist 'apa aja yang aku biasanya' rasain selama aku PMS.
Sampai aku bikin 'Step-Ledder Questions' untuk diri aku sendiri untuk bisa asess perasaan aku secara objektif.
Now, kalau aku lagi PMS dan that crying-spells datang, aku jadi kayak,
"Ohh it's just my dear friend, PMS, doing her thang." πππ
source : The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 95, Issue 4, 1 April 2010, Page E1, https://doi.org/10.1210/jcem.95.4.9998 |
3. Take good care of yourself
That 150-minute physical activity per week.
That painting or cooking or reading hobby of yours.
A regular sleep schedule.
The right diet for you, karna aku percaya kalau pola makan tiap orang memang sebaiknya disesuaikan dengan aktivitas, preference, dan faktor risikonya dia sendiri.
Jadi ya balik ke diri masing-masing.
And yeah a nurturing inner-circle/ close friends for emotional, mental, and recreational matters. ππ
And a spiritual conection with The One, supaya kamu ga terombang-ambing ama dunia. π
I really do hope this can help some of my girl friends out there.
I mean, kita yang ngalamin, kita yang tahu rasanya, kan?
Dan baik banget kalau pengetahuan kita bisa bantu satu sama lain. πππ
Here are some of the journals kalau kamu mau dive lebih dalam lagi :
1. Premenstrual Syndrome (PMS) and Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) https://academic.oup.com/jcem/article/95/4/E1/2596293
2. Menstrual Cycle Phase Modulates Emotional Conflict Processing in Women with and without Premenstrual Syndrome (PMS) – A Pilot Study https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0059780
3. Stress reactivity and emotion in premenstrual syndrome https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5481285/
4. Emotion Dysregulation of Women with Premenstrual Syndrome https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5138621/
No comments:
Post a Comment